Showing posts with label sejarah. Show all posts
Showing posts with label sejarah. Show all posts

Friday, December 30, 2011

Gatholoco dan Darmagandhul


HADIR dalam khazanah sastra Jawa klasik bergenre suluk, kemunculan Serat Gatholoco dan Darmagandhul senantiasa penuh kontroversi. Dikecam habis-habisan lantaran dianggap sebagai karya yang melanggar norma, dan tabu, tapi sekaligus diburu meski hingga kini permanen menjadi karya bawah tanah. Benarkah kedua karya itu menampik asas etis dan estetis? Dimana letak ketabuannya ?
Ditulis dalam bentuk tembang macapat, Gatholoco banyak mengungkap ajaran tasawuf atau mistik. Pada bagian awal dijelaskan, karya ini ditulis pada hari Senin Pahing, 8 Jumadilawal 1962 Jawa. Teks menceritakan tentang sosok Gatholoco dan ngelmu-nya. Gatholoco adalah sosok yang “warnine tan kaprah janmi/ wandane apan bungkik/ kulite besisik iku/ kelawan tanpa netra/ tanpa irung tanpa kuping/ remenane anendra sadina-dina/ .
Tokoh Gatholoco digambarkan sebagai seorang anak raja Suksmawisesa dari kerajaan Jajarginawe yang berparas jelek sekali. Ia mempunyai seorang hamba yang sangat setia, bernama Darmagandhul yang tidak kalah jeleknya dari dirinya. Gatholoco disuruh bertapa oleh ayahnya agar ia menjadi orang yang sangat pandai berdebat, pandai tulis-menulis, dan pandai berhitung tanpa guru. Kelak ia akan mendapat lawan tangguh dalam berdebat mengenai kawruh kasunyatan “ Ilmu Sejati “ yang bernama Dewi Perjiwati.
Diceritakan tentang tiga orang guru mengaji, yaitu Abduljabar, Abdulmanab, Abdulgharib.Ketiganya amat fasih dalam membaca Al Quran, Fikih dan Nahwu. Mereka berjumpa dengan Gatholoco dalam perjalanan sewaktu mencari lawan berdebat tentang ilmu yang dikuasinya. Terjadilah perdebatan antara ketiga guru mengaji tersebut dengan Gatholoco. Perdebatan meliputi tentang arti orang yang memiliki ilmu, haram, atau najis dan arti halal. Gatholoco memenangkan perdebatan dan akhirnya mengajak mereka berteka-teki.
Teka-teki Gatholoco mengenai : wayang, dalang, blencong, dan kelir. Dari keempat itu manakah yang lebih tua ? perdebatan dimenangkan oleh Gatholoco. Ia menerangkan juga tentang hakikat : wayang, dalang, kelir, blencong dan gamelan. Ketiga guru mengaji itu akhirnya meninggalkan Gatholoco dan menuju Cepekan. Di Cepekan terdapat tiga orang guru mengaji, yaitu : Kasan Mustahal, Kasan Besari, dan Ki Duljalal. Mereka ini didatangi oleh ketiga ketiga orang guru mengaji yang kalah berdebat dengan Gatholoco. Mereka menceritakan tentang kekalahan dalam perdebatan. Gatholoco dicari dan diajaknya ke Pondok Cepekan untuk diajak berdebat tentang ilmu sejati. Perdebatan antara Gatholoco dengan ketiga orang guru mengaji di Pondok Cepekan berlanjut. Akhirnya dimenangkan oleh Gatholoco, karena mereka kalah, maka diusirlah Gatholoco dari pondok tersebut. Pada mulanya Gatholoco tidak mau pergi kalau tidak diberi uang. Akhirnya, ia meninggalkan pondok tersebut untuk melanjutkan pengembaraannya.
Perjalanan Gatholoco sampai di gunung Endragiri dan bertemu dengan seorang pertapa yang bernama Dewi Perjiwati yang di dampingi oleh para emban dan cantriknya. Sebelum bertemu dengan Dewi Perjiwati terpaksa harus menghadapi para emban dan cantriknya yang mendampinginya. Para emban dan cantrik tersebut memberikan teka-teki untuk dijawab oleh Gatholoco. Ternyata teka-teki yang diberikan dapat dijawab oleh Gatholoco dengan baik, kemudian Gatholoco dapat bertemu dengan Dewi Perjiwati, maka terjadilah tanya jawab. Pertanyaan yang diajukan oleh Dewi Perjiwati adalah tentang arti kalimah Sahadat, arti pria-wanita dan suaimi istri. Apabila Gatholoco dapat menebak dengan betul maka sebagai imbalannya adalah Dewi Perjiwati bersedia menjadi istrinya. Ternyata Gatholoco dapat memenangkan perdebatan tersebut sehingga Dewi Perjiwati terpaksa mau menjadi istri Gatholoco walaupun dengan berat hati. Para emban dan cantrik memberikan saran agar Gatholoco diajaknya masuk ke gua, setelah sampai di dalamnya maka pintu gua segera ditutup.
Darmagandhul, hamba setia Gatholoco memperingatkan tetapi tidak dihiraukan , ia mengalami pingsan di dalam gua. Setelah sampai diluar ia baru sadar bahwa telah terjebak oleh tipu Dewi Perjiwati. Karena merasa terjebak, maka Gatholoco merasa malu, akhirnya ia masuk kembali ingin berperang dengan Dewi Perjiwati. Keduanya ternyara sama-sama sakti dan tidak ada yang menyerah. Tidak lama kemudian lahirlah seorang bayi dari rahim Dewi Perjiwati, baik Dewi Perjiwati maupun Gatholoco sangat sayang melihat anak tersebut. Ia bertanya kepada Dewi Perjiwati, sebetulnya anak siapakah bayi itu ? dijawabnya. Ia adalah anak dari Gatholoco sendiri. Anak tersebut kelak diberi ajaran tentang rukun Islam.
Darmagandhul juga bermetrum macapat dan berisi ajaran tasawuf atau mistik. Suluk ini ditulis oleh Ki Kalamwadi, Sabtu Legi, 23 Ruwah 1830 Jawa. Ajaran dituangkan dalam dialog antara Ki Kalamwadi dan Darmagandhul lewat cerita kejatuhan Majapahit karena serangan tentara Demak Bintara dan para wali. Diceritakan tentang upaya para wali memprovokasi Patah agar merebut takhta ayahandanya, Prabu Brawijaya, di Majapahit.
Dialog antara Sunan Benang dan Butalocaya, tetua lelembut yang merupakan bekas murid Jayabaya, dikemukakan secara panjang lebar dalam teks ini. Akhir perdebatan, Sunan Benang mengakui bahwa dirinya kalah kawruh dan kalah nalar dari Buta Locaya. Ditampilkan pula dialog antara Sunan Kalijaga dan Barawijaya sebelum raja tua itu masuk Islam. Juga Sabdopalon yang muksa setelah tuannya mengucapkan syahadat.
Kalamwadi juga menyampaikan ajaran kepada istrinya, Perjiwati, mengenai keutamaan dalam hidup dan ajaran perkawinan. Diuraikan pula mengenai empat kemuliaan, yaitu kemuliaan yang lahir dari diri sendiri, yang lahir dari harta benda pemilik, kemuliaan karena kepandaiannya, dan kemuliaan karena pengetahuannya.
Dalam perjalanannya, kedua karya itu telah mendapatkan sambutan yang terbilang luar biasa, baik lewat penolakan maupun resepsi secara kritis dan kreatif. Bentuk prosanya dalam bahasa Jawa ngoko pun ada, sebagaimana yang diterbitkan toko buku Sadu Budi, Solo (1961) dan dicetak beberapa kali. Malahan dalam sandiwara tradisional, ketoprak contohnya, ada pula lakon yang dapat dilacak sebagai cerita yang berhipogram pada Serat Darmagandhul.
Namun sebagaimana karya “nakal” lain, keduanya tak luput dari penolakan. Sebagaimana yang dicatat oleh Benedict ROG Anderson (2000), kehadiran kedua karya tersebut diprotes hingga berbuntut pelarangan.
Benarkah Darmagandhul dan Gatholoco hadir sebagai karya yang menampik asas etis dan estetis? Agaknya kita tak bisa terburu-buru untuk mengatakan “iya”. “Bagaimana bisa dikatakan kedua karya itu menampik asas estetis jika justru dibuat dalam bentuk tembang, yang tidaklah gampang menuliskannya karenan keketatan konvensi,” kata Pemimpin Redaksi Majalah Kebudayaan Basis Dr Sindhunata.
Sindhunata pun mengatakan, sebagaimana jamak terjadi pada agama-agama lain, Serat Gatholoco dan Darmagandhul hadir untuk mengajak agama yang lebih sering tampil dalam wajah yang formal dan kaku menjadi lebih manusiawi dan mencair. “Bukankah Tuhan juga dapat ditemukan dalam lumpur, pada sesuatu yang sering kita anggap hina,” katanya.
Dosen Fakultas Ushuludin IAIN Walisongo Semarang Dr Suhandjati Sukri mengatakan, sepintas memang ada unsur-unsur yang menjelekkan Islam. “Meski saya menduga karya tersebut sangat dipengaruhi oleh paham sinkretisme dan mistitisme, untuk memahami secara menyeluruh karya tersebut harus diakukan analisis secara hermenuitik. 
Harus disingkap konteks sosisokultural ketika karya itu diciptakan,” kata penulis disertasi mengenai Serat Sasanasunu itu.
Adapun menurut pendapat pakar filsafat Timur Dr Damardjati Supadjar, kedua serat tersebut bukan untuk memuja seks, melainkan untuk menunjukkan bahwa ujian syariat terberat adalah seks. “Hanya mereka yang lulus dari ujian ‘mekakah’, yang makin jelas bentang kebenaran yang mengatasi suang dan waktu, yang bisa melakukan transformasi ke tarikat, apalagi menuju hakikat,” kata penulis buku Nawangsari (1999) itu.
Apa yang dikemukakan oleh Sindhunata, Sri Suhandjati, dan Damardjati tentu saja hanya sebagaian kecil dari bidikan terhadap kedua teks tersebut. Untuk melakukan bidikan yang lebih tepat dan menghadirkan potret yang menyeluruh, tentu saja harus dilakukan kajian secara menyeluruh pula. Namun simpulan Anderson kiranya cukup untuk membantu menuju pemahaman terhadap kedua karya tersebut.
Anderson mengemukakan, sikap dan sifat-sifat dasar Suluk Gatholoco paling baik dipahami jika dijajarkan dengan Centhini. Pertama, orang menengarai kontras antara kedua pahlawan. Seh Amongraga adalah seorang yang toleran, teladan yang lembut, dari priayi Jawa masa silam. Hal yang sebaliknya ada pada Gatholoco; tak cocok dengan model tradisional pahlawan Jawa (kesatria petarung yang anggun, pendeta resi yang pertapa, wali muslim ataupun raja yang lurus). Kedua, Gatholoco dan penciptanya sama sekali tak berminat dalam daftar dan keberagaman ajaran yang mereka tampilkan. Hanya ada satu pengetahuan yang dianggap penting -pengetahuan mistis tentang lelaki sejati- dan Gatholoco memaparkan kerumitannya dan mempertahankannya dengan penuh kemarahan dan kasar, kebijaksanaan yang sangat liar dan urakan. Ketiga, Gatholoco hanya memiliki satu perempuan patner seksual, dan dia berhubungan dengan cara yang paling kasar, bahkan brutal.
“Gatholoco dan Darmagandhul menjalani pengelanaan mereka dengan penuh sendirian. Panggung dibentuk dalam suasana ini, Jawa menjadi tampak seperti bentangan surealistik yang di dalamnya penanda-penanda suatu kawasan hanyalah sarang candu, gua, gunung, dan pesantren. Suatu bentang alam yang terbayangkan, bukan yang diidealisasikan,” jelas Anderson.
Kiranya Gatholoco dan Darmagandhul pantas untuk ditempatkan sebagai ekspresi sebuah kehendak lain, cita-cita, keyakinan, dan imajinasi lain untuk mempertanyakan sekaligus menginterupsi sesuatu berwajah formal dan tidak bisa dicemooh.
sumber;

Wednesday, December 28, 2011

APAKAH KA'BAH ITU BERHALA YANG DISEMBAH UMAT ISLAM???



Ada banyak pertanyaan ketika seorang muslim yang bertauhid kepada Tuhan dan tidak menyekutukannya dengan benda apapun ditentang oleh kaum lain.
Pertentangan ini disebabkan acuan muslim yang menolak menyembah berhala namun sholat justru menyembah sebuah rumah batu berbentuk kotak yang disebut Ka’bah.
Tentu bagi sebagian muslim yang belum memiliki iman kuat akan terpancing keragu- raguannya akan kebenaran Islam.
Di sini saya akan menjelaskan perbedaan penyembahan berhala oleh umat lain, baik dalam bentuk pemujaan terhadap patung maupun pemujaan terhadap benda-benda lain yang diyakini merupakan manifestasi Tuhan. Umat Islam diwajibkan bersholat 5 waktu sehari, sholat adalah amalan utama dalam Islam, tidaklah seorang muslim akan ditanya perkara lain di hari kiamat kecuali akan ditanya terlebih dahulu tentang sholatnya. Barangsiapa yang sholatnya baik maka baik pula amalan hidupnya. Tetapi jika sholatnya buruk maka buruklah semua amalannya, jadi percuma jika seorang muslim yang dermawan dan baik hati tapi lalai dalam bersholat.
Kembali pada permasalahan Ka’bah sebagai kiblat umat Islam yang selama ini ‘diserupakan‘ oleh umat lain sebagai bentuk penyembahan terhadap berhala, ternyata merupakan anggapan yang sangat salah.
Dalam pandangan umat lain, Nasrani  / Hindu misalnya, penyembahan mereka kepada salib tidak ditujukan kepada patung / salib tersebut tapi salib tersebut merupakan lambang / icon / simbol dari Tuhan mereka yang dihadirkan dalam bentuk fisik. Jadi mereka menyembah benda-benda itu bukanlah pada bendanya, tapi supaya mereka dapat lebih terfokus dalam menyembah Tuhannya. Bukankah sama saja dengan muslim yang sholat menghadap Ka’bah, mereka tidak menyembah Ka’bah tetapi supaya lebih terfokus dalam sholatnya. jadi pada dasarnya, Islam dan non muslim itu sama-sama membutuhkan manifestasi Tuhan dalam bentuk fisik yang dapat kita lihat supaya lebih yakin akan keberadaannya.
Sekali lagi saya ingatkan hal ini merupakan kekeliruan para orientalis dalam memaknai arti Kabah bagi seorang muslim. Ka’bah merupakan kiblat umat Islam, yang dimaksud kiblat itu adalah pusat, tetapi apakah pusat ini? Pusat penyembahan paganisme versi muslim? Oh bukan …
Seorang ilmuwan keturunan Palestine bernama Yasin As-Syauk menemukan bahwa Makkah ternyata merupakan poros bumi, dan hendaknya inilah tempat yang berhak menjadi tempat penentuan waktu dunia menggantikan kota Greenwich. Ini memperkuat penemuan-penemuan para Ilmuwan sebelumnya tentang hal serupa.
Bulan April Kemarin bertempat di Doha, Qatar, berlangsung hajatan ilmiah penting bagi dunia Islam. Sejumlah ilmuwan dan ulama Islam berkumpul, mendiskusikan kemungkinan mengalihkan perhitungan waktu yang sudah baku selama ini, dari mengacu pada Greenwich Mean Time (GMT) sebagai meridian nol, berganti menjadikan Makkah sebagai awal mula perhitungan waktu.
Konferensi ilmiah yang dibuka oleh Dr. Yusuf Qaradhawi itu bertajuk: ”Makkah Sebagai Pusat Bumi, Antara Praktik dan Teori”. Selain Yusuf Qaradhawi, hadir pula sebagai pembahas geolog Mesir, Dr. Zaglur Najjar, yang juga dosen ilmu bumi di Wales University, Inggris; dansaintis yang memelopori jam Makkah, Ir Yaseen Shaok.
Terkait Mekah sebagai pusat bumi, DR. Zaglul Najjar, dosen ilmu bumi di Wales University di Inggris mengatakan hal itu memang benar berdasarkan penelitian saintifik yang dilakukan olehDR. Husain Kamaluddin bahwa ternyata Mekah al-Mukarramah memang menjadi titik pusat bumi. Hasil penelitian itu dipublikasikan oleh The Egyptian Scholars of The Sun and Space Research Center yang berpusat di Kairo itu. Penemuan ini sekaligus menggambarkan peta dunia baru, yang dapat menunjukkan arah Mekah dari kota-kota lain di dunia.
Konferensi itu dilangsungkan untuk memperkenalkan Saat Makkah (jam Mekah). Penemu jam MEKAH ini, Yasin a-Shouk, mengatakan, jam Mekah bergerak berlawanan dengan arah jarum jam dalam direksi Thawaf, rotasi keliling Kabah. Masihkah ini menjadi sebuah kebetulan lagi bagi para orientalis?
Penemu asal Palestina yang bermarkas di Swiss, mengatakan bahwa penemuannya ditentang orang banyak, dan memakan waktu 4 tahun untukmendapatkan hak paten.
Moderator konferensi itu, Rabaa Hamo, yang juga istri penemu jam itu mengatakan, “Barat memaksakan kepada kami garis Greenwich sebagai patokan waktu.”
Ia berharap bahwa sebuah negara Islam akan mengadopsi proyek itu untuk menguatkan kepercayaan bahwa Makkah adalah pusat dunia, tidak secara teoritis tetapi secara praktis.
Makkah, tempat Ka’bah berada, disimpulkan merupakan ‘pusat bumi‘. Ini sekaligus membuktikan bahwa bumi berkembang dari Makkah. Sebagaimana lazim diketahui, setiap tahun jutaan umat Islam sedunia mendatangi Ka’bah di Makkah untuk melaksanakan haji. Dalam salah satu prosesi thawaf, jutaan umat Islam mengelilingi Ka’bah, dengan arah berlawanan jarum jamArah itu bertentangan dengan lazimnya perputaran waktu sesuai perhitungan Greenwich.
Penelitian menggunakan program komputer oleh Hosien, sebelumnya juga pernah dilakukan menggunakan perhitungan matematika sederhana oleh ilmuwan Islam, Abi Fadlallah Al-Emary, yang meninggal pada 749 H. Peta itu kemudian diabadikan di kitabnya Masalik Al Absar Fi Mamalik Al Amsar.
Peta yang melukiskan arah kiblat, Makkah, juga dibuat pemikir Islam, Al-Safaksy (meninggal pada 958 H), menggunakan perhitungan astronomi. Hasil kajian dua ilmuwan itu juga membuktikan bahwa Makkah adalah ‘pusat bumi’.
Kembali ke konferensi di Doha, seperti dilansir BBC, salah satu pembahas menjelaskan, Makkah berada di titik lintang yang persis lurus dengan titik magnetik di Kutub Utara.
Kondisi ini tak dimiliki oleh kota-kota lain, bahkan Greenwich yang ditetapkan sebagai meridian nol.
Apalagi, tutur geolog tersebut, penetapan Greenwich sebagai mula perhitungan waktu dilakukan oleh Inggris yang kala itu merupakan kekuatan kolonial super power dunia. Karenanya, sangat wajar, jika Makkah ditetapkan sebagai titik nol meridian, menggantikan Greenwich.
Sementara itu, ulama Dr. Syeikh Yusuf Al-Qaradawy mengatakan, sains modern akhirnya menunjukkan bukti bahwa Makkah berada di pusat bumi yang sebenarnya, yang sekaligus merupakan bukti tentang keagungan arah Kiblat.
Konperensi di Qatar itu juga membahas temuan seorang Muslim Perancis yang disebut arloji Makkah. Arloji itu dilaporkan berputar berlawanan dengan arah jarum jam — yang biasanya berputar ke kanan — dan juga bisa menunjukkan arah Kiblat dari tempat manapun di dunia.
Konperensi Qatar merupakan bagian dari upaya dunia Islam untuk mencari bukti-bukti mengenai sains dari kitab suci Al-Quran.
Kecenderungan ini disebut Ijaz Al-Quran yang artinya adalah ‘keajabaiban kitab suci’.
Pembuktian bahwa Kabah merupakan poros bumi dapat kita buktikan dengan adanya zero magnetism area pada kutub utara dan selatan bumi ini. Di tempat itulah sebuah kompas tidak akan menunjukkan arah utara karena telah berada di zero magnetism area.
Bagaimana dengan Ka’bah? Seseorang yang tinggal lama di Makkah dan senang melakukan thawaf(mengelilingi kabah) akan lebih sehat, karena tidak banyak dipengaruhi oleh gaya gravitasi bumi.
Jadi sholat yang menghadap kiblat ini bukanlah untuk menyembah Ka’bahnya atau untuk memanifestasikan bentuk fisik Tuhan tetapi karena di sanalah letak poros bumi. Tempat dimana bumi berpusat dan umat Islam menjadikannya sebagai acuan tempat untuk menentukan arah sholatnya di seluruh dunia. Jadi ada persamaan visi dalam sholatdalam konteks menyatukan kekuatan umat.
PENEMUAN DARI LUAR ANGKASA
Penemuan para astronot bahwa bumi mengeluarkan semacam radiasi yang bersifat infinity (tidak berujung) dari salah satu bagian tubuhnya dan pusat dari radiasi
itu adalah Ka’bah. Radiasi ini bahkan tertangkap kamera dari pengambilan gambar di planet Mars. Ilmuwan muslim yakin ini lah radiasi yang menghubungkan Ka’bah
dunia di Makkah dengan Ka’bah akhirat.
Nabi Muhammad pernah menyatakan dalam sebuah hadits
“Hajar Aswad itu diturunkan dari surga, warnanya lebih putih daripada susu, dan dosa-dosa anak cucu Adamlah yang menjadikannya hitam”. ( Jami al-Tirmidzi al-Hajj (877) )
Di sebuah musium di negara Inggris, ada tiga buah potongan batu tersebut. Hajar Aswad (dari Ka’Bah) dan pihak musium juga mengatakan bahwa bongkahan batu-batu tersebut bukan berasal dari sistem tata surya kita.
Jika anda seorang muslim dan ditanyakan mengapa anda menyembah Ka’bah, anda sekarang dapat menambahkan penemuan ilmuwan Perancis tersebut untuk lebih menguatkan iman anda bahwa Ka’bah bukanlah manifestasi Tuhan yang diberhalakan oleh umat muslim, tetapi karena ia adalah kiblat / poros dari bumi.
Dari Ali rhodiyalloohu ‘anhu; Nabi Sholalloohu ‘alaihi wassalam bersabda, “Allah berfirman; apabila Aku menghendaki kerusakan dunia (kiamat) maka Aku mulai dengan rumahku (Ka’bah), lalu dunia mengiringinya.”

Dalil ini menyatakan bahwa Ka’bah akan menjadi tempat pertama yang akan hancur pada hari kiamat adalah kota Makkah, lalu menyebar keseluruh dunia, seperti putaran
roda yang dihantam porosnya, dunia ini akan hancur berantakan.
Pakar Islam, Zaghloul al-Najjar, mengatakan, Barat tidak suka bukti-bukti sains bahwa “Makkah terletak pada pusat planet kita, tapi kami akan tetap melanjutkan riset kami untuk mencari kebenaran”.
Sumber:

Monday, November 14, 2011

KUMPULAN DONGENG ANAK.


dongengJudul : Kumpulan Dongeng Anak
Penulis : -
Website :-
Harga : -
Anda mempunyai anak kecil atau adik kecil yang senang di bacakan cerita? tapi anda tidak mempunyai banyak buku dongeng? kini tidak lagi, eBook Kumpulan Dongeng Anak adalah kumpulan dari cerita-cerita atau legenda dari mulai malin kundang, Sungai Jodoh, Loro Jonggrang, Si Dayang Bandir, dll. Masih banyk cerita-cerita seru lainnya. Silahkan download eBook dongeng anaknya dibawah ini :
download-now
Untuk membacanya dibutuhkan Aplikasi reader, bisa di download DI SINI

Thursday, October 20, 2011

Perbandingan tinggi kaum nabi adam dengan kaum sekarang.


Nabi Adam tubuhnya sangat kekar dengan tinggi 60 hasta seperti di jelaskan oleh Rasullulah.kata rassullulah "Allah menciptakan adam dengan tinggi enam puluh hasta. Kemudian setelah Adam, makhluk itu semakin berkurang tingginya seperti sekarang ini" (HR.Bukhari), hadis ini juga ditemukan dalam riwayat imam Muslim dan imam Ahmad, namun dalam sanad yg berbeda.
1 hasta = 45,72 cm. maka dengan begitu tinggi nabi adam adalah 27,432 meter


terselubung.blogspot.com
Hasil survey para ahli di Amerika, orang2 Amerika yg mengklaim bangsa yg mempunyai postur paling tinggi di dunia, tingginya semakin berkurang akibat banyak mengkonsumsi makanan yang sudah diawetkan.

sumber: kaskus.us