Showing posts with label CULTURE. Show all posts
Showing posts with label CULTURE. Show all posts

Sunday, September 18, 2016

Download Lagu Anak Bahasa Ingris


Umur 4(empat) tahun anak-anak biasanya sudah mampu mencerna bahasa Inggris. Banyak orang tua menginginkan anak mereka cerdas ber bahasa inggris demi masa depan yang pastinya sangat dibutuhkan. Olehnya, mulai sejak dini anak-anak mesti dikenalkan, dilatih untuk bisa ber bahasa inggris. sebagai permulaan yang baik, anak-anak sebaiknya disuguhkan lagu lagu berbahasa inggris yang secara berulang-ulang mereka nyayikan, sedikit demi sedikit akan terekam dalam memori mereka.
Tanpa panjang lebar, dalam tulisan ini saya akan sertakan link download lagu anak bahasa inggris untuk membantu anak-anak belajar bahasa inggris di rumah.

Jika tertarik silahkan download lagu anak bahasa inggris di bawah ini :

Download Lagu Anak Bahasa Inggris Lengkap Video Klip


Cara Download : Klik Judul lagu anak bahasa inggris yang anda inginkan, akan terbuka dalam jendela baru, tunggu 5(lima) detik, klik skip ads(lewati) kemudian download dan save.

Saturday, July 25, 2015

Kiai Muchith yang Gemar Baca Komik Jepang



Diceritakan, Kiai Abdul Muchith Muzadi ditegur koleganya yang sama-sama kiai. Alasannya, orang itu mendapai kitab karya Thabathaba’i nangkring di lemari kitab Kiai Muchith. Wajahnya langsung muram.
“Dia itu kan ulama Syiah. Kenapa kitabnya dibaca?” tegur kiai itu dengan nada tinggi.
Adapun yang punya kitab tenang-tanang saja. Tak terpancing komentar sahabatnya. “Memangnya kenapa kalau saya baca kitabnya Thabathaba’i?” Kiai Muchith balik bertanya. Tenang.
Kiai itu tampak kaget. “Lho, kan bisa mempengaruhi pikiran?” serangnya dengan nada sengit. Kiai Muchith tetap santai. Sambil terkekeh, ia memberikan penjelasan, “Saya ini, ada buku apa saja saya baca. Jangankan karangan ulama Syiah, kalau perlu komik Jepang pun saya baca, dan saya tidak terpengaruh kok..hehehe,” Jawab Kiai Muchith enteng.
Dalam kelengangannya, Kiai Muchith menghabiskan sebagian besar waktunya untuk membaca buku. Memang itulah hobi yang sudah sekian lama dijalaninya. Apa saja dibaca. Mulai dari buku, koran, hingga majalah. Karena hobinya membaca itulah kitabnya menjadi sangat banyak. Dalam acara Harlah NU tahun 2006 yang dipusatkan di Kantor PWNU Jatim, Kiai Muchith pernah menyatakan, “Nilai kitab-kitab saya tidak kurang dari harga sebuah kijang Innova”. Padahal saat itu kijang Innova gres beredar di pasaran, harganya lebih dari Rp 200 juta. Wow, betapa banyak kitab koleksinya.
Umumnya buku-buku yang dimiliki Kiai Muchith bertema tentang agama, NU, dan kenegaraan. Termasuk buku-buku tentang Muhammadiyah, Kiai Muchith juga rajin menyimpannya. Malah dia juga memiliki dua buku keputusan Majelis Tarjih Muhammadiyah, keduanya sama-sama asli dan resmi diterbitkan lembaganya, hanya beda tahun keputusan dibuat, tapi isinya saling bertentangan. Seakan telah terjadi qaul qadim dan qaul jadid dalam majelis tarjih, atau malah sudah mencapai tingkatan nasikh-mansukh dalam lembaga itu.
Karena banyaknya koleksi buku-buku tentang Muhammadiyah itulah menjadikan Kiai Muchith berani “menyentil” Pak Amien Rais, yang saat itu menjabat Ketua Umum PP Muhammadiyah, beradu referensi. Konon, dalam suatu kesempatan menjadi narasumber bersama di Universitas Airlangga, Surabaya, Kiai Muchith mengawali pembicaraan, “Saya berani taruhan dengan Pak Amien. Saya yakin, kitabnya Pak Amien tentang NU tidak sebanyak kitab saya tentang Muhammadiyah.” kata Kiai Muchith berkelakar. Amien Rais yang duduk di sebelahnya hanya bisa senyum-senyum mendengarnya. Bisa saja apa yang dikatakan Kiai Muchith memang benar adanya, jangankan kitab-kitab Muhammadiyah, wong komik Jepang saja kalau perlu juga dibaca.
Kiai Muchith, yang lahir di Bangilan Tuban 19 Jumadil Awal 1344H / 4 Desember 1925 M ini juga memiliki beberapa karya tulis yang diterbitkan Khalista. Pak Ma’ruf Asrori, Direktur Penerbit Khalista, bercerita jika royalti buku karya Kiai Muchit bukan berupa uang, melainkan dirupakan BUKU! Semua atas permintaan Kiai Muchith. Apakah buku hasil royalti tersebut DIJUAL kembali oleh kiai yang mengasuh Masjid Sunan Kalijaga di depan Universitas Jember ini? TIDAK, buku-buku tersebut dibagikan oleh Kiai Muchith kepada jamaah pengajiannya dan juga kepada para tamu.
“Anak-anak muda harus suka baca, apalagi anak-anak NU! Buku apapun harus dibaca, ya, dibaca! Biar nggak kagetan, biar pengetahuannya luas.” kata Kiai Muchith pada malam takbiran Idul Fitri 2008 silam, ketika saya sowan di ndalem beliau. Semangat betul beliau kalau memberi motivasi.
Tooop! Semoga panjenengan panjang umur, kiai!
(Rijal Mumazziq Z)

Tuesday, July 14, 2015

Siapa Anti Arab dan Siapakah Anti Islam Itu?


Sekitar November 2012, Muhammad Michael Knight, warga Amerika yang masuk islam menuliskan sebuah esai pendek berjudu Paris Hilton in Mecca. Knight memang dikenal sebagai seorang peulis radikal karena perspektifnya tentang islam yang fundamentalis namun memiliki sikap yang toleran. Nah bingungkan? Fundamentalis tapi toleran?
Dalam artikel itu Knight mengkritisi dinasti al saud, penguasa saudi arabia, karena dianggap melanggengkan konsumerisme di Mekah. Kota paling suci umat islam. Di kota itu tulis Knight dibangun sebuah toko milik Paris Hilton. Dalam catatannya, Knight muak dengan segala konsumerisme yang membuat ibadah haji menjadi kehilangan maknanya.
Orang orang tidak lagi berhaji untuk beribadah, namun untuk kemudian pamer menggunakan i phone mereka, di sosial media, beberapa dari mereka belanja di toko toko mewah yang menjual barang barang bermerk. Komplek pertokoan itu cukup dekat dengan Ka'bah.
Pada September 2011 Jerome Taylor dari The Independent Inggris melaporkan sebuah artikel yang banyak diprotes oleh kalangan wahabi. Dalam laporan itu Jerome mengatakan bahwa ada empat suci yang akan dihancurkan untuk pelebaran komplek Mekah. Tidak hanya itu dalam laporan itu Jerome mengatakan bahwa penghancuran situs-situs bersejarah bagi umat muslim itu akan digunakan untuk pembangunan Mall dan Hotel.
Dr Irfan al-Alawi, executive director dari the Islamic Heritage Research Foundation Saudi Arabia mengatakan bahwa selama 2011 telah ada 400-500 situs bersejarah (dan mungkin suci) bagi umat islam dihancurkan dan dirusak untuk pembangunan. Dr. Irfan mengatakan di Arab Saudi hampir tidak ada yang berani bersuara melawan rezim yang menghancurkan sejarah dan situs - situs suci umat islam ini.
Penyebabnya adalah sikap Grand Mufti Arab Saudi, Sheikh Abdul Aziz Bin Abdullah al-Sheikh yang mengatakan bahwa tidak mensucikan tempat-tempat tertentu adalah perbuatan syirik. Maka perusakan situs-situs ini pun hampir tidak mendapatkan perlawanan sekali. Kecuali beberapa-beberapa berita minor dari kelompok masyarakat terdidik arab yang berada di luar saudi.
Contohnya seperti Makam Sayyid Imam al-Uraidhi ibn Ja‘far al-Sadiq yang dihancurkan dengan menggunakan dinamit pada 13 agustus 2002. Juga penghancuran makam paman nabi Hamza ibn ‘Abd al-Muttalib dan makam ibunda Nabi yang dibuldozer pada 1998. Tidak percaya? Silahkan riset sendiri hehe.
Rumah istri Kanjeng Nabi, Khadijah dihancurkan dan diganti menjadi, coba tebak? Yak benar toilet umum. Bayangkan, di rumah itu, rumah milik Istri Kanjeng Nabi, tempat nabi mungkin pernah tinggal dan menerima wahyu, kini berganti fungsi tidak lebih menjadi tempat untuk kencing dan berak. Tidak percaya?
November 2014 Andrew Johnson dari The Independent Inggris menuliskan esai pendek tentang penghancuran situs-situs suci di mekah. Situs yang dimaksud adalah House of Mawlid, sebuah tempat yang dianggap sebagai rumah kelahiran Nabi Muhammad. Rumah itu akan dihancurkan untuk kepentingan perluasan komplek Mekah.
Saya sedang menunggu waktu yang tepat untuk menulis soal Islam Nusantara. Namun belakangan ini orang orang di lini masa saya mulai menyebalkan dengan mengatakan bahwa Islam Nusantara anti arab. Islam Nusantara dianggap syirik karena merawat dan menziarahi makam-makam kaum saleh, sementara orang orang arab di saudi sana malah merusak makam-makam para sahabat, kerabat nabi bahkan konon makam nabi akan dipindahkan jika tetap diziarahi karena dianggap syirik.
Jadi sebenarnya siapa sebenarnya yang anti islam dan anti arab? Jika Islam Nusantara kau sebut anti arab karena berusaha mengadopsi budaya lokal untuk bisa diterima oleh masyarakat Indonesia. Kau sebut apa dinasti al saud yang menghancurkan rumah kelahiran nabi dan menggantinya dengan hotel mewah dan toko-toko pakaian bermerk milik paris hilton? kemurnian tauhid?
Ayolah bercanda juga tidak setolol itu.

Arman dani
 

Thursday, July 2, 2015

Pelaksanaan Gerakan Pembudayaan Karakter di Sekolah


GPKDS dilaksanakan sejak hari pertama masuk sekolah pada Masa Orientasi Peserta Didik Baru (MOPDB) hingga kelulusan peserta didik. GPKDS melalui pembiasaan di sekolah dilaksanakan dalam bentuk kegiatan umum, harian, mingguan, bulanan, tengah tahunan dan tahunan. Pembiasaan ini dapat dilakukan melalui proses pembelajaran intrakurikuler dan kegiatan ekstrakulikuler. Berikut rincian pembiasaan kegiataan GPKDS
  1. Pelaksanaan melalui masa orientasi siswa
a.      Hari pertama
·         Gerakan orangtua/wali mengantarkan peserta didik ke sekolah
·         Upacara bendera pembukaan MOPDB
·         Pentas Seni/olahraga dan kreativitas MOPDB
·         Penanaman pohon per kelompok untuk dipelihara sampai kelompok bersangkutan tamat
·         Perkenalan antar peserta didik, pendidik, tenaga kependidikan, orangtua/wali dan masyarakat
b.      Hari kedua
Pengenalan program sekolah, lingkungan, cara belajar, penanaman konsep pengenalan diri peserta didik, dan kepramukaan

  1. Pelaksanaan melalui pembiasaan umum
a.      Memberi salam, senyum, dan sapaan kepada setipa orang di komunitas sekolah
b.      Membersihkan lingkungan sekolah
c.       Santun berbicara, bersikap dan berperilaku
d.      Berpakaian sopan sesuai norma dan budaya nasional dan/atau lokal
e.      Menggunakan sumber daya sekolah secara efisien/tidak boros
f.        Mengurangi pemgunaan plastik atau bahan lain yang tidak mudah terurai
g.      Membuang sampah pada tempatnya
h.      Menjaga ketertiban dan kenyamanan sekolah
i.        Menyanyikan lagu lagu bermuatan moral
j.        Menjenguk warga sekolah lainnya yang mengalami musibah
k.       Membiasakan membuat skala prioritas kebutuhan
l.        Membiasakan memiliki tabungan

  1. Pelaksanaan melalui pembiasaan harian
a.      Mencium tangan dan atau memeluk orangtua/wali sebelum ke sekolah
b.      Guru dan tenaga kependidikan datang lebih awal untuk menyambut kedatangan siswa
c.       Siswa  berbaris masuk kelas
a.      Siswa mengucapkan salam hormat kepada guru sebelum pembelajaran dimulai
b.      Siswa berdoa bersama sebelum dan sesudah pembelajaran
c.       Siswa dan warga sekolah harus membaca buku bacaan minimal 15 menit setiap hari di sekolah sebelum pembelajaran dimulai
d.      Siswa membiasakan untuk bertanya kepada guru dengan memohon ijin terlebih dahulu
e.      Siswa selalu merapikan bangku masing masing sebelum meninggalkan ruang kelas
f.        Warga sekolah menyanyikan lagu wajib nasional, daerah dan atau patriotik
g.      Siswa melaksanakan piket kebersihan kelas secara beregu dan bergantian regu
h.      Warga sekolah menunaikan ibadah bersama di sekolah sesuai agama dan kepercayaannya
i.        Setiap siswa dapat menjadi pemimpin seperti berbaris masuk kelas, membaca doa, piket kelas, kerja bakti

4. Pelaksanaan melalui pembiasaan mingguan
a.      apel bendera setiap hari senin
b.      senam nasional
c.       Pemeriksaan kebersihan pakaian, gigi, kuku, dan rambut
d.      Pemeriksaan tas da gawai siswa
e.      Menyelenggarakan kantin sehat
f.        Melaksanakan kegiatan bank sampah
5. Pelaksanaan melalui pembiasaan bulanan
a.      Menjaga dan merawat tanaman di sekolah
b.      Kerja bakti
c.       Penataan ruang kelas
d.      Membuat buletin dan atau majalah dinding
e.      Diskusi kelompok dihadiri guru dan tenaga kependidikan
6. Pelaksanaan melalui pembiasaan tengah tahun
a.      Kerja bakti untuk lingkungan sekitar sekolah
b.      Melaksanakan berbagai jenis lomba antarkelas
c.       Menyelenggarakan forum diskusi siswa
d.      Membuat produk kreatif yang dapat di jual

7. Pelaksanaan melalui pembiasaan tahunan
a.      Memperingati hari besar nasional dan keagamaan
b.      Kerja bakti bersama warga lingkungan sekitar sekolah
c.       Lomba kelas sehat
d.      Mengikutsertakan perwakilan siswa dalam penyusunan tata terti b sekolah
e.      Pentas seni adan atau pameran karya siswa
f.        Mengikuti perlombaan dan festival di luar sekolah

8. Pelaksanaan melalui pembiasaan setelah ujian akhir
a.      Orangtua/wali menjemput siswa pada hari akhir ujian
b.      Kerja bakti di lingkungan sekolah dan sekitar sekolah
c.       Mengadakan kegiatan kegiatan keagamaan
d.      Mengumpulkan dan membagikan baju layak pakai kepada yang membutuhkan
e.      Senam bersama, lomba, dan festival olahraga, permainan tradisional, bakat dan minat, melibatkan perwakilan siswa, guru, tenaga kependidikan, orang tua dan masyarakat sekitar sekolah
f.        Mengadakan hari berbagi pengalaman dengan mengundang tokoh masyarakat atau pemimpin informal yang berpengaruh

9. Pelaksanaan melalui Pembiasaan pada saat menjelang pengumuman kelulusan
a.      Mengadakan perkemahan sabtu-minggu
b.      Menghilangkan praktik coret coret seragam, konvoi, pesta yang tidak sesuai norma dan tata nilai setelah pengumuman ujian
c.       Menghibahkan pakaian seragam sekolah layak pakai kepada adik kelas atau yang membutuhkan
d.      Mengadakan hari refleksi sekolah seperti malam pembinaan iman dan taqwa
e.      Kegiatan perpisahan secara hikmat dan murah

GERAKAN PEMBUDAYAAN KARAKTER DI SEKOLAH (GPKDS)


Gerakan Pembudayaan Karakter di Sekolah (GPKDS) adalah kegiatan pembiasaan sikap dan perilaku positif di sekolah yang dimulai sejak dari masa orientasi peserta didik baru sampai dengan tamat pendidikannya di sekolah. Pembiasaan dilakukan dalam serangkaian kegiatan yang harus dilakukan oleh siswa, guru, dan tenaga kependidikan yang bertujuan untuk menumbuhkan kebiasaan yang baik dan membentuk generasi berkarakter Pancasila.
Gerakan Pembudayaan Karakter di Sekolah dilaksanakan karena : (1) Belum seluruh sekolah menjadi tempat yang nyaman dan inspiratif bagi siswa, guru, dan tenaga kependidikan; (2) Pembiasaan sikap dan perilaku positif di sekolah belum sepenuhnya menjadi bagian proses belajar dan budaya sekolah; (3) Pendidikan karakter belum sepenuhnya menjadi gerakan bersama yang melibatkan pemerintah, pemerintah daerah, masyarakat, dan/atau orang tua.
Tujuan GPKDS
  1. Menjadikan sekolah sebagai taman belajar yang menyenangkan bagi siswa, guru, dan tenaga kependidikan
  2. Menumbuhkembangkan kebiasaan yang baik sebagai bentuk pendidikan karakter sejak di sekolah
  3. Menjadikan pendidikan sebagai gerakan yang melibatkan pemerintah, pemerintah daerah, masyarakat, dan keluarga
  4. Menumbuhkembangkan lingkungan dan budaya belajar yang serasi antara sekolah, masyarakat dan keluaraga
Sasaran GPKDS

  1. Siswa
  2. Guru
  3. Tenaga Kependidikan
  4. Orang Tua/Wali
  5. Komite Sekolah
  6. Alumni
  7. Masyarakat

Tuesday, June 30, 2015

Membaca Seni Wali-wali Nusantara


Salah satu tradisi Islam Nusantara adalah menempatkan kesenian pada posisi yang mulia. Seni yang bersifat luhur, baik, dan ada rasa keadilannya. Dalam konteks ini, NU yang didirikan para ulama dibawah pimpinan KH Hasyim Asy’ari, tidak sekadar menempatkan kesenian secara fungsional, sebagai alat dakwah. Lebih dari itu, kesenian merupakan tanda dari pencapaian keber-islam-an seseorang atau masyarakat. Kesenian adalah perlambang kematangan ruhani umat manusia. Semakin rendah selera seni (art taste) sebuah masyarakat menunjukkan rendahnya tingkat spiritualitas masyarakat tersebut. Pandangan semacam ini khas pandangan, pedoman dan keyakinan (i’tiqad) Ahlusunnah Waljama’ah  (ASWAJA)mengenai kesenian. Imam Ghazali (wafat 1111 M) misalnya dalam magnum opusnya, Ihya’ Ulumuddien, menyebut orang Islam yang tidak bisa menikmati kesenian sebagai kelompok “yang kurang akal” (naaqishul ‘aql). Tatah atau alas dari pencerahan ruhani adalah kesenian, dalam istilah lain hanya kesenian yang mampu menampung bahasa ruhani sehingga sampai pada tataran kemanusiaan.

Dalam konteks Islam di Nusantara, bagaimana para wali menata ajaran Islam dalam bentuk kesenian, dari kesenian serius sampai yang populer. Dari sastra tinggi sampai sastra populer, dari musik klasik Jawa sampai lagu dolanan anak-anak, arsitektur, bahkan sampai kepada fashion, kuliner, dan lain-lain. Eksemplar (uswah hasanah) para Wali Jawa (Wali Songo) dalam bidang kesenian menunjukkan tingginya pencapian kehidupan umat Islam di Nusantara pada abad-15 Masehi dan sebelumnya. 

Jika menelisik pencapaian dalam bidang kesenian ini, maka argumen para peneliti asing tentang Islam Nusantara yang “berumur jagung”, yakni akhir abad 14 Masehi terasa janggal, tidak saja masalah kronologi sejarah tetapi juga tuduhan “ketidak autentikan” Islam Nusantara. 

Tingginya pencapaian keber-islam-an pada masa Wali-wali Nusantara (seperti Wali Songo) menjadi teladan bagi masyarakat islam (pesantren) sampai hari ini. Tidak seperti yang ditulis oleh para peneliti Barat, bahwa sejarah autentik keislaman masyarakat Jawa (Nusantara) dimulai pada abad-19 di Haramain (sekarang Saudi Arabia), bahwa keberadaan para ulama Jawa di Haramain (ashabul jaawi atau Java connections) merupakan fajar pemurnian dan pelurusan Islam Indonesia yang masih hijau. 

Bagi para ulama (golongannya yang nantinya mendirikan Nahdlatul Ulama) sendiri berbeda, justru mereka adalah pelanjut dari tradisi Islam Nusantara yang ditegakkan oleh para Wali Jawa dengan segala hambatan dan kekurangannya. Sikap rendah hati terhadap para pendahulu menjadi sumber kekuatan kaum tradisional Islam di Nusantara. Ulama Jawa akhir abad 19 menyadari bahwa pesantren sebagai pusat pengetahuan telah bergeser menjadi tempat menimba ilmu agama semata, ruang lingkup pesantren semakin sempit. Otoritas orang pesantren di bidang sastra Jawa (Jawa, Melayu, dll.) telah berpindah ke kelompok lain, estetika kesenian wali-wali nusantara semakin terbatas, bahkan tersingkirkan (hanya hadrah, qasidah, dan kaligrafi arab), jaringan islam (pesantren) Nusantara sudah terputus dengan jaringan politik, ekonomi, sejarah, budaya, tradisi, bahkan terhadap warisan leluhurnya sendiri. 

Maka, kita harus melakukan pembacaan ulang terhadap warisan dari para wali Nusantara, baik di bidang pengetahuan maupun kesenian secara menyeluruh tanpa harus tergantung dengan, dan hasil pandangan orang lain tentang Islam Nusantara. Islam Nusantara merupakan tetas-tetesan keluhuran dari mata air kewalian (walayah dalam bahasa Arab) yang sebagian besar berwujud dalam kesenian: baik itu seni rupa, seni sastra, seni tari, drama, seni musik, arsitektur, dan sebagainya. 

Keterkaitan antara dinamika dunia seni kontemporer hari ini dengan sejarah estetika seni yang dihasilkan wali-wali nusantara nyaris terputus. Dalam konteks hari ini pula, dengan menimbang segala perubahan dan dinamika dunia Islam, terutama dalam dinamika dunia kesenian itu sendiri, maka apa yang disebut dengan seni wali-wali Nusantara harus diapresiasi kembali (sekaligus sebagai media instrospeksi diri) untuk mendorong keterbukaan dan proses apropriasi menuju dialog tradisi keilmuan yang lebih konstruktif sebagai ikhtiar membangun nilai-nilai kebangsaan yang lebih jujur demi kemaslahatan bersama. Para kyai atau ulama Nahdlatul Ulama mendorong, membangun, dan menjaga kehidupan kebangsaan yang beragama di atas tiga sendi: keberagaman (taaddudiyah= pluralitas), kemoderatan (tawasuth), dan keadialan (taaddul). Kebaragaman termasuk meliputi keberagaman keyakinan, etnis, ras, dan sebagainya. NU sejak berdiri pada tahun 1926 M terlibat aktif melanjutkan gagasan kebangsaan para ulama di masa lalu yang mendorong sebuah Negara kebangsaan seperti terwujud sebagai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Walaupun tumbuh sebagai kelompok mayoritas, NU tidak berminat mendirikan sebuah Negara agama (Negara Islam) seperti yang diinginkan (desiring) oleh kelompok lain di dalam postur kebangsaan Indonesia.

A.Anzieb & Hasan Basri

Wednesday, April 22, 2015

Pemanfaatan Drone Untuk Desa

Kalian tau drone? drone atau pesawat tanpa awak saat ini sudah mulai booming. Sebenernya Drone adalah  sebuah mesin terbang yang berfungsi dengan kendali jarak jauh oleh pilot atau mampu mengendalikan dirinya sendiri, menggunakan hukum aerodinamika untuk mengangkat dirinya, bisa digunakan kembali dan mampu membawa muatan baik senjata maupun muatan lainnya . Penggunaan terbesar dari pesawat tanpa awak ini adalah dibidang militer. Rudal walaupun mempunyai kesamaan tapi tetap dianggap berbeda dengan pesawat tanpa awak karena rudal tidak bisa digunakan kembali dan rudal adalah senjata itu sendiri.

Tapi tenang drone yang dipakai tergantung pemakainya kok, kali ini gerakan desa membangun, Relawan TIK dan Buka peta sedang gencar-gencarnya mengadopsi teknologi drone untuk desa. Apa aja sih manfaat drone untuk pedesaan? sebenernya drone yang dimanfaatkan untuk desa untuk mempercepat kemajuan teknologi di desa dan tentunya inovatif bukan? dengan drone kita dapat memantau perkembangan desa, aktifitas desa, perkebunan, peternakan atau bahkan lereng-lereng curam yang sulit dijangkau.

Bersama Desam membangun atau GDM, Relawan TIK dan Buka peta mengadakan Worksop pemanfaatan Drone untuk pedesaan di desa sidamulih , pamarican




Monday, June 2, 2014

OBYEK WISATA YANG ADA DIPEMALANG

PANTAI WIDURI Lokasi di Desa Widuri Kabupaten Pemalang (+ 3 Km Utara Kota Pemalang). Pantai Widuri merupakan obyek Wisata Pantai berhawa sejuk, pohon-pohon besar dan rindang berusia ratusan tahun yang berjajar rapi sepanjang bibir pantai. Senja hari para pengunjung dapat menikmati panorama sun set yang menawan. Lapangan tenis, panggung hiburan dan sarana mainan anak-anak. Obyek Wisata ini mudah dijangkau dengan berbagai macam jenis kendaraan.

 KOLAM RENANG & PERISTIRAHATAN MOGA Lokasi di Desa Moga Kecamatan Moga (+ 41 Km arah selatan Kota Pemalang). Obyek Wisata ini berupa Kolam Renang alami dan Kawasan Peristirahatan yang berhawa sejuk yang dikitari panorama alam pegunungan. Kolam Renang Moga dilengkapi fasilitas Lapangan Tennis dan Hotel. Bagi penggemar buah-buahan tak jauh dari Obyek Wisataini terdapat kios-kios yang menyediakan aneka buah-buahan seperti nenas, alpukat dan rambutan.


CEPOKO WULUNG Terletak di Desa Banyumudal Kecamatan Moga (+ 44 Km Selatan Kota Pemalang). Obyek Wisata ini merupakan kawasan hutan pinus dimana terdapat banyak sekali sumber-sumber mata air jernih. Cepaka wulung saat ini dilengkapi dengan fasilitas Kolam Renang Alami dan Panggung Hiburan. Obyek Wisata ini cocok untuk olah raga hiking dan camping.


CURUG SIBEDIL Sebuah Curug dengan ketinggian + 20 meter ini terletak di Desa Sima Kecamatan Moga (+/- 46 Km arah Barat Daya Kota Pemalang). Dinamai Sibedil karena tidak jauh dari lokasi obyek ini terdapat sebuah batu yang bentuknya mirip sebuah bedil. Curug ini menyajikan suasana damai sehingga tempat ini cocok untuk melepas kejenuhan dari rutinitas sehari-hari.


CURUG SIPENDOK Terletak di Desa Mandiraja Kecamatan Moga (+ 50 Km arah Barat Daya Kota Pemalang). Curug Sipendok memiliki ketinggian + 7 meter yang dikelilingi panorama alam pegunungan dan berhawa sejuk. Disekitar obyek ini terdapat banyak batuan artistik yang menambah asri suasana sekitar.


TELAGA SILATING Terletak di Desa Sikasur Kecamatan Belik (+ 33 Km arah Selatan Kota Pemalang). Telaga Silating diapit oleh bukit-bukit berpanorama indah. Obyek Wisata ini amat potensial untuk wisata tirta. Pada bulan-bulan tertentu di Obyek Wisata ini dipentaskan musik dangdut yang dipagelarkan di atas panggung hiburan yang lokasinya tepat berada diatas telaga.


CURUG BENGKAWAH Terletak di Desa Sikasur Kecamatan Belik (+ 35 Km arah Selatan Kota Pemalang) merupakan sebuah curug elok dengan ketinggian sekitar 20 meter. Curug ini mengalirkan air yang tak pernah kering dan menciptakan suasana damai sekitarnya. Bagi pecinta olah raga hiking, tempat ini amat cocok untuk tujuan rekreasi.


GUNUNG GAJAH Terletak di Desa Gongseng Kecamatan Randudongkal (+ 35 Km arah Barat Daya Kota Pemalang). Gunung Gajah memiliki ketinggian + 1.100 meter dari permukaan laut. Dinamakan Gunung Gajah karena bentuknya yang mirip sosok seekor gajah. Bagi penggemar olah raga panjat tebing gunung ini menyajikan medan yang menantang. Dari puncak gunung yang sebagian besar terdiri dari bebatuan raksasa ini terhampar panorama yang indah.


GOA GUNUNG WANGI Terletak di Desa Kuta Kecamatan Bantabolang (+ 26 Km arah Barat Daya Kota Pemalang). Gugusan Goa Gunung Wangi terdiri dari lima buah goa yaitu Goa Pengantin, Goa Buyung, Goa Laren, Goa Bandung dan Goa Siluman. Goa Buyung adalah yang terbesar dan terpanjang. Konon ujung lorongnya menembus hingga perbatasan Jawa Barat. Dibawah lorong-lorong Goa tersebut terdapat panorama bawah tanah berupa batuan Stalagtit yang dikeremangan lorong goa tampak begitu kharismatis dan menciptakan kesan mistis.


PANTAI JOKO TINGKIR Terletak di Desa Nyamplungsari (Pemekaran dari Desa Loning) Kecamatan Petarukan (+ 12 Km Timur Laut Kota Pemalang). Obyek Wisata ini merupakan Obyek Wisata Pantai yang masih alami. Di pantai ini tersaji elok panorama laut biru, burung camar dan perahu-perahu tradisional. Senja hari banyak muda-mudi menyaksikan panorama sunset. Juga terdapat warung lesehan dengan menu ikan bakar, dengan harga yang terjangkau. Tiket masuk ke lokasi wisata hanya Rp.1500,-. Bentangan laut jawa yang luas dan desiran angin laut disela-sela pohon cemara sungguh mengasyikan sebagai tempat melepas penat.


PANTAI BLENDUNG Terletak di Desa Blendung Kecamatan Ulujami (+ 26 Km Timur Laut Kota Pemalang). Pantai Blendung merupakan pantai yang masih alami. malam saat bulan purnama banyak muda-mudi berkumpul karena pada malam tersebut biasanya dipergelarkan acara hiburan pentas dangdut.


BUKIT MENDELEM Terletak di Desa Mendelem Kecamatan Belik (+ 45 Km arah Selatan Kota Pemalang). Bukit ini memiliki ketinggian +/- 1.450 meter dari permukaan laut dan sebagian besar terdiri dari batuan diorit. Sepintas bukit ini tampak bagaikan pahatan pualam.Bagi penggemar olah raga panjat tebing, bukit ini amat cocok untuk tujuan rekreasi.


CURUG LAWANG Terletak di Desa Mendelem Kecamatan Belik (+ 47 Km arah Tenggara Kota Pemalang). Curug Lawang memiliki ketinggian + 12 meter dan lokasinya terapit diantara bukit-bukit batu yang dikitari oleh panorama alam pegunungan. Tempat ini cocok untuk penggemar olah raga jalan kaki.


CURUG BARONG Terletak di Desa Gunung Jaya Kecamatan Belik (+ 51 Km arah Tenggara Kota Pemalang). Curug dengan ketinggian + 25 meter ini terletak diantara celah bukit. Untuk mencapai lokasi curug ini perlu jalan kaki sejauh + 3 Km dengan mendaki dan menuruni bukit. Begitu sampai di kaki curug segala penat akan hilang karena menyaksikan panorama dan menikmati suasana kedamaian di curug ini.


TELAGA RENGGANIS Terletak di Desa Gapura Kecamatan Watukumpul (+ 63 Km Tenggara Kota Pemalang). Telaga Rengganis terletak diantara bukit dan hutan pinus. Obyek Wisata ini amat cocok untuk camping dan hiking. Mendirikan tenda di tepian telaga, memancing ataupun menikmati suasana alam pegunungan merupakan rekreasi yang menentramkan jiwa. Tempat ini juga cocok untuk wisata tirta.