Showing posts with label Audit. Show all posts
Showing posts with label Audit. Show all posts

Tuesday, October 7, 2025

Kekurangan dan Kelebihan SAP GRC (Governance, Risk & Compliance)

Stecies


Kekurangan SAP GRC (Governance, Risk & Compliance)

1. Biaya Implementasi dan Pemeliharaan yang Tinggi

Salah satu kelemahan utama SAP GRC adalah tingginya biaya implementasi dan lisensi. Menurut Hansen & Risius (2018), biaya investasi awal yang besar sering menjadi kendala bagi organisasi kecil dan menengah (SMEs). Selain itu, pemeliharaan sistem juga memerlukan tenaga ahli yang kompeten dalam bidang SAP, yang menambah beban biaya operasional.

2. Kompleksitas dalam Konfigurasi dan Integrasi Awal

SAP GRC dikenal sebagai sistem dengan tingkat kompleksitas tinggi, terutama pada tahap konfigurasi awal. Karanja & Rosso (2017) mencatat bahwa organisasi sering kali menghadapi tantangan dalam menyesuaikan modul-modul GRC dengan proses bisnis internal mereka. Integrasi dengan sistem non-SAP juga dapat menjadi sulit, terutama jika infrastruktur TI organisasi belum sepenuhnya kompatibel.

3. Ketergantungan pada Sumber Daya Manusia yang Terlatih

Penggunaan SAP GRC memerlukan staf TI dan auditor yang memahami secara mendalam konsep GRC dan pengoperasian sistem SAP. Tanpa pelatihan yang memadai, fitur-fitur canggih yang dimiliki sistem ini sering tidak dimanfaatkan secara optimal. Dalam penelitian Ahmad et al. (2020), ditemukan bahwa banyak perusahaan gagal mencapai efisiensi maksimal dari SAP GRC karena keterbatasan sumber daya manusia yang kompeten di bidang tata kelola risiko digital.

4. Resistensi terhadap Perubahan Organisasi

Implementasi SAP GRC seringkali memerlukan perubahan besar dalam proses bisnis dan budaya kerja organisasi. Hal ini dapat menimbulkan resistensi dari karyawan, terutama jika mereka belum memahami manfaat jangka panjang sistem tersebut. Studi Karanja & Rosso (2017) menunjukkan bahwa keberhasilan penerapan SAP GRC tidak hanya bergantung pada teknologi, tetapi juga pada kesiapan manajemen dalam mengelola perubahan organisasi.

5. Waktu Implementasi yang Panjang

Karena kompleksitas sistem dan kebutuhan kustomisasi yang tinggi, proses implementasi SAP GRC dapat memakan waktu berbulan-bulan bahkan lebih dari satu tahun untuk organisasi besar. Hansen & Risius (2018) mencatat bahwa proyek implementasi sering tertunda karena proses penyesuaian modul dan pengujian integrasi dengan sistem lain yang memerlukan validasi mendalam.


Kelebihan SAP GRC (Governance, Risk & Compliance)

1. Integrasi Menyeluruh antar Fungsi Tata Kelola, Risiko, dan Kepatuhan.

Salah satu keunggulan utama SAP GRC adalah kemampuannya untuk mengintegrasikan seluruh aktivitas GRC dalam satu platform terpadu. Berdasarkan penelitian Karanja & Rosso (2017) dalam Information Systems Management Journal, sistem ini memungkinkan sinkronisasi antara proses bisnis, pengendalian internal, serta kepatuhan terhadap kebijakan dan regulasi. Dengan demikian, organisasi dapat memantau risiko dan kepatuhan secara holistik tanpa harus menggunakan banyak aplikasi terpisah. Integrasi ini juga membantu mengurangi redundansi data dan mempercepat proses pengambilan keputusan strategis.

2. Otomatisasi Proses Audit dan Pengendalian Internal

SAP GRC mendukung otomatisasi pengawasan dan audit melalui modul Process Control dan Audit Management. Menurut Hansen & Risius (2018) dalam Journal of Information Systems, otomatisasi ini secara signifikan menurunkan biaya audit manual, mempercepat deteksi pelanggaran, serta meningkatkan akurasi pelaporan audit. Sistem ini juga memiliki workflow automation yang memungkinkan proses pelacakan dan tindak lanjut temuan audit dilakukan secara real-time, sehingga memperkuat efektivitas pengendalian internal dan mengurangi risiko kesalahan manusia (human error).

3. Kemampuan Analisis Risiko yang Canggih

Modul Risk Management dalam SAP GRC menawarkan fitur analisis risiko berbasis data dan prediktif analytics yang sangat membantu dalam pengambilan keputusan. Berdasarkan studi Ahmad, Maynard, & Park (2020), fitur ini memanfaatkan teknologi data modeling dan visual analytics untuk mengidentifikasi korelasi antar risiko serta memprediksi potensi ancaman di masa depan. Hal ini memberikan keunggulan kompetitif bagi organisasi karena mampu mengambil tindakan mitigasi sebelum risiko berkembang menjadi masalah besar.

4. Kepatuhan terhadap Regulasi Global

SAP GRC dirancang untuk mematuhi berbagai standar dan regulasi internasional, seperti Sarbanes-Oxley (SOX), ISO/IEC 27001, GDPR, dan lain-lain. Sistem ini menyediakan pre-built compliance framework yang dapat langsung disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan di berbagai industri. Hal ini memudahkan organisasi multinasional dalam memastikan kepatuhan terhadap hukum di berbagai yurisdiksi tanpa perlu melakukan penyesuaian sistem dari awal.

5. Meningkatkan Transparansi dan Akuntabilitas

Dengan sistem pelaporan otomatis dan real-time monitoring, SAP GRC meningkatkan transparansi dalam pengelolaan risiko serta kepatuhan organisasi. Karanja & Rosso (2017) menekankan bahwa tingkat akuntabilitas yang tinggi menjadi salah satu faktor yang mendorong kepercayaan investor dan pemangku kepentingan eksternal. Setiap tindakan pengguna tercatat dalam audit trail, sehingga memudahkan proses investigasi jika terjadi anomali atau pelanggaran.

6. Integrasi dengan SAP ERP dan SAP HANA

Keunggulan teknis lainnya adalah kemampuan SAP GRC untuk terintegrasi langsung dengan sistem ERP SAP S/4HANA. Hal ini menciptakan ekosistem yang efisien di mana data keuangan, operasional, dan kontrol risiko dapat saling berhubungan secara otomatis. Integrasi ini mempercepat pengolahan data dalam skala besar dan memungkinkan pelaporan berbasis analitik secara instan melalui real-time dashboards.


Sumber:

Makalah dari Fadli Juliana Putra, Mahasiswa Unpam.

Adisuria, K. F. (2023). Analysis of the Implementation GRC Information System in

Supporting Performance Optimization. Journal of Information System Management

(JOISM), 4(2), 97-10.

ISACA. (2016). Information Systems Security Audit: An Ontological Framework. ISACA

Journal, 5.

Kamal, H. H. (2020). Computer-Assisted Audit Tools for IS Auditing: A Comparative Study.

International Journal of Computer Applications, 176(28), 1–9.

Kassa, S. G. (2016). Information Systems Security Audit: An Ontological Framework. ISACA

Journal, 5, 1–9.

Nasution, R. S. (2021). Audit Sistem Informasi dalam Meningkatkan Efektivitas

Pengendalian Internal. Indonesian Journal of Economics, Fiscal and Accounting

(IJERFA), 2(3), 112–120.

Rizky, M. P. (2023). Managing Audit Information with The Atlas Application. Journal of

Digital Information System (JODIS), 5(1), 15–25.

Kementerian Keuangan RI Laporan Transformasi Digital dan Tata Kelola TI (2020); SAP

Indonesia Press Release, 2019

SAP GRC (Governance, Risk & Compliance) Audit Sistem SAP Terkait Kepatuhan dan Manajemen Risiko.

Sumber: stechies

 

SAP GRC (Governance, Risk & Compliance) merupakan seperangkat solusi perangkat lunak yang dikembangkan oleh SAP SE, yang dirancang untuk membantu organisasi dalam mengelola tiga aspek penting tata kelola korporasi secara terpadu, yaitu governance (tata kelola), risk (risiko), dan compliance (kepatuhan). Menurut Karanja dan Rosso (2017) dalam Information Systems Management Journal, SAP GRC berperan penting dalam meningkatkan efektivitas sistem pengendalian internal dan memastikan bahwa setiap aktivitas bisnis berjalan sesuai dengan kebijakan, peraturan, dan standar industri yang berlaku. Dengan pendekatan yang komprehensif, SAP GRC tidak hanya berfungsi sebagai alat bantu administratif, tetapi juga sebagai kerangka kerja strategis yang memungkinkan organisasi untuk mengelola risiko secara proaktif melalui identifikasi dini terhadap potensi ancaman, analisis tingkat risiko, serta penerapan kontrol mitigasi yang sesuai.

Sistem ini memberikan visibilitas menyeluruh terhadap kinerja organisasi dan membantu memastikan bahwa keputusan yang diambil manajemen telah mempertimbangkan aspek tata kelola dan risiko yang memadai. Fungsi dan fitur, SAP GRC terdiri dari beberapa modul inti yang bekerja secara terintegrasi, yaitu :

  1. Access Control 
  2. Process Control
  3. Risk Management, dan 
  4. Audit Management.
Adapun penjelasan dari modul inti tersebut sebagai berikut:

  1. Modul Access Control berfungsi sebagai pengelola hak akses dan otorisasi pengguna terhadap sistem. Melalui fitur seperti Segregation of Duties (SoD), sistem ini memastikan bahwa tidak ada satu individu yang memiliki kewenangan penuh dalam proses bisnis yang dapat menimbulkan potensi konflik kepentingan atau penyalahgunaan data. Selain itu, fitur Emergency Access Management (EAM) memungkinkan pemberian akses sementara dalam kondisi mendesak dengan tetap menjaga jejak audit (audit trail).
  2. Modul Process Control berfokus pada pemantauan dan pengujian efektivitas kontrol internal yang diterapkan di berbagai bagian organisasi. Modul ini membantu mendeteksi ketidaksesuaian atau penyimpangan terhadap kebijakan dan regulasi secara otomatis serta menyediakan mekanisme pelaporan kepatuhan yang terstandardisasi.
  3. Modul Risk Management memberikan kemampuan bagi organisasi untuk mengidentifikasi, menilai, memantau, dan merespons risiko yang mungkin berdampak pada pencapaian tujuan bisnis. Dengan analisis berbasis data dan integrasi dengan sistem ERP lainnya, modul ini memudahkan organisasi dalam menyusun profil risiko (risk profile) dan strategi mitigasi yang tepat.
  4. Modul Audit Management menyediakan sarana untuk melakukan audit internal secara digital dan terintegrasi, mulai dari perencanaan audit, pengumpulan bukti, hingga pelaporan hasil audit. Dengan fitur otomatisasi, auditor dapat meminimalkan pekerjaan manual dan fokus pada analisis berbasis risiko.

Integrasi antar modul ini menciptakan ekosistem audit dan manajemen risiko yang saling terhubung dan terdokumentasi dengan baik. Menurut Hansen dan Risius (2018) dalam Journal of Information Systems, keunggulan utama SAP GRC adalah kemampuannya dalam mengotomatiskan proses kontrol dan audit, yang secara signifikan meningkatkan efisiensi dan mengurangi potensi kesalahan manusia (human error). Melalui dashboard interaktif dan sistem pelaporan berbasis real-time analytics, manajemen dapat memantau kondisi kepatuhan dan risiko organisasi secara langsung serta mengambil keputusan berbasis data yang lebih cepat dan akurat. Selain itu, SAP GRC juga memanfaatkan teknologi SAP HANA, yang memungkinkan pemrosesan data besar (big data) secara cepat untuk mendeteksi anomali atau potensi kecurangan (fraud detection).

Lebih lanjut, SAP GRC berperan strategis dalam membangun budaya kepatuhan (compliance culture) di dalam organisasi. Dengan pendekatan yang sistematis, setiap aktivitas bisnis dapat dilacak dan diaudit secara transparan melalui mekanisme audit trail, sehingga memperkuat akuntabilitas dan kepercayaan antar unit kerja maupun pemangku kepentingan eksternal. Ahmad, Maynard, dan Park (2020) dalam International Journal of Information Management menekankan bahwa keberhasilan penerapan SAP GRC bukan hanya bergantung pada teknologinya, tetapi juga pada keterlibatan manajemen puncak dan kesiapan sumber daya manusia dalam menerapkan tata kelola berbasis risiko. Dengan kata lain, SAP GRC menjadi katalisator yang tidak hanya meningkatkan efisiensi operasional, tetapi juga memperkuat integritas organisasi secara menyeluruh.

Secara keseluruhan, SAP GRC dapat dianggap sebagai fondasi sistem audit dan manajemen risiko modern yang sangat relevan dengan kebutuhan bisnis digital saat ini. Melalui kombinasi antara otomatisasi, analitik canggih, dan integrasi penuh antar fungsi organisasi, SAP GRC membantu perusahaan meningkatkan kinerja, memperkuat tata kelola, serta memastikan kepatuhan terhadap berbagai regulasi global seperti GDPR, ISO 27001, dan SOX. Oleh karena itu, SAP GRC tidak hanya digunakan oleh perusahaan multinasional, tetapi juga oleh lembaga pemerintahan dan institusi keuangan yang membutuhkan sistem audit dan kepatuhan yang kuat, terukur, serta transparan.

Kelebihan SAP GRC (Governance, Risk & Compliance)

1. Integrasi Menyeluruh antar Fungsi Tata Kelola, Risiko, dan Kepatuhan.

Salah satu keunggulan utama SAP GRC adalah kemampuannya untuk mengintegrasikan seluruh aktivitas GRC dalam satu platform terpadu. Berdasarkan penelitian Karanja & Rosso (2017) dalam Information Systems Management Journal, sistem ini memungkinkan sinkronisasi antara proses bisnis, pengendalian internal, serta kepatuhan terhadap kebijakan dan regulasi. Dengan demikian, organisasi dapat memantau risiko dan kepatuhan secara holistik tanpa harus menggunakan banyak aplikasi terpisah. Integrasi ini juga membantu mengurangi redundansi data dan mempercepat proses pengambilan keputusan strategis.

2. Otomatisasi Proses Audit dan Pengendalian Internal

SAP GRC mendukung otomatisasi pengawasan dan audit melalui modul Process Control dan Audit Management. Menurut Hansen & Risius (2018) dalam Journal of Information Systems, otomatisasi ini secara signifikan menurunkan biaya audit manual, mempercepat deteksi pelanggaran, serta meningkatkan akurasi pelaporan audit. Sistem ini juga memiliki workflow automation yang memungkinkan proses pelacakan dan tindak lanjut temuan audit dilakukan secara real-time, sehingga memperkuat efektivitas pengendalian internal dan mengurangi risiko kesalahan manusia (human error).

3. Kemampuan Analisis Risiko yang Canggih

Modul Risk Management dalam SAP GRC menawarkan fitur analisis risiko berbasis data dan prediktif analytics yang sangat membantu dalam pengambilan keputusan. Berdasarkan studi Ahmad, Maynard, & Park (2020), fitur ini memanfaatkan teknologi data modeling dan visual analytics untuk mengidentifikasi korelasi antar risiko serta memprediksi potensi ancaman di masa depan. Hal ini memberikan keunggulan kompetitif bagi organisasi karena mampu mengambil tindakan mitigasi sebelum risiko berkembang menjadi masalah besar.

4. Kepatuhan terhadap Regulasi Global

SAP GRC dirancang untuk mematuhi berbagai standar dan regulasi internasional, seperti Sarbanes-Oxley (SOX), ISO/IEC 27001, GDPR, dan lain-lain. Sistem ini menyediakan pre-built compliance framework yang dapat langsung disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan di berbagai industri. Hal ini memudahkan organisasi multinasional dalam memastikan kepatuhan terhadap hukum di berbagai yurisdiksi tanpa perlu melakukan penyesuaian sistem dari awal.

5. Meningkatkan Transparansi dan Akuntabilitas

Dengan sistem pelaporan otomatis dan real-time monitoring, SAP GRC meningkatkan transparansi dalam pengelolaan risiko serta kepatuhan organisasi. Karanja & Rosso (2017) menekankan bahwa tingkat akuntabilitas yang tinggi menjadi salah satu faktor yang mendorong kepercayaan investor dan pemangku kepentingan eksternal. Setiap tindakan pengguna tercatat dalam audit trail, sehingga memudahkan proses investigasi jika terjadi anomali atau pelanggaran.

6. Integrasi dengan SAP ERP dan SAP HANA

Keunggulan teknis lainnya adalah kemampuan SAP GRC untuk terintegrasi langsung dengan sistem ERP SAP S/4HANA. Hal ini menciptakan ekosistem yang efisien di mana data keuangan, operasional, dan kontrol risiko dapat saling berhubungan secara otomatis. Integrasi ini mempercepat pengolahan data dalam skala besar dan memungkinkan pelaporan berbasis analitik secara instan melalui real-time dashboards.


Sumber:

Makalah dari Fadli Juliana Putra, Mahasiswa Unpam.

Adisuria, K. F. (2023). Analysis of the Implementation GRC Information System in

Supporting Performance Optimization. Journal of Information System Management

(JOISM), 4(2), 97-10.

ISACA. (2016). Information Systems Security Audit: An Ontological Framework. ISACA

Journal, 5.

Kamal, H. H. (2020). Computer-Assisted Audit Tools for IS Auditing: A Comparative Study.

International Journal of Computer Applications, 176(28), 1–9.

Kassa, S. G. (2016). Information Systems Security Audit: An Ontological Framework. ISACA

Journal, 5, 1–9.

Nasution, R. S. (2021). Audit Sistem Informasi dalam Meningkatkan Efektivitas

Pengendalian Internal. Indonesian Journal of Economics, Fiscal and Accounting

(IJERFA), 2(3), 112–120.

Rizky, M. P. (2023). Managing Audit Information with The Atlas Application. Journal of

Digital Information System (JODIS), 5(1), 15–25.

Kementerian Keuangan RI Laporan Transformasi Digital dan Tata Kelola TI (2020); SAP

Indonesia Press Release, 2019

Saturday, July 8, 2023

Rangkuman Konferensi Auditor Internal 2023 di Hotel Tentrem Yogyakarta


KAI 2023 YPIA

Pada tanggal 5-6 Juli 2023, Yayasan Pendidikan Internal Audit (YPIA) mengadakan Konferensi Auditor Internal 2023 dengan tema "Building Resilience in Tuna World: Control Your Future or Someone Else Will" telah sukses diselenggarakan di Hotel Tentrem Yogyakarta. Acara ini dihadiri oleh auditor internal, profesional, dan praktisi terkait yang bertujuan untuk memperkuat ketahanan dan pengendalian dalam era yang terus berubah.

Berikut adalah rangkuman acara Konferensi Auditor Internal 2023:

1. Tema Acara: Acara ini mengusung tema "Building Resilience in Tuna World: Control Your Future or Someone Else Will." Tema ini menekankan pentingnya membangun ketahanan dan pengendalian internal dalam menghadapi perubahan yang cepat di dunia bisnis.

2. Pembicara Utama: Konferensi ini memiliki dua pembicara utama yang sangat berpengalaman dalam bidang ekonomi dan manajemen. Dr. Muhammad Chatib Basri, S.E., M.Ec, seorang ekonom terkemuka, dan Dr. (H.C) Dahlan Iskan, seorang praktisi bisnis dan mantan Menteri BUMN dan pembicara-pembicara besar lain yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu.

3. Presentasi dan Diskusi: Acara ini menampilkan presentasi dan diskusi tentang topik yang relevan dengan audit internal, ketahanan bisnis, pengendalian risiko, dan manajemen strategis. Peserta diberi kesempatan untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman mereka dalam menghadapi tantangan yang dihadapi oleh auditor internal saat ini dan kedepannya.

4. Studi Kasus dan Best Practice: Beberapa studi kasus dan praktik terbaik disajikan untuk memberikan wawasan praktis tentang pengendalian internal yang efektif dan upaya membangun ketahanan dalam dunia bisnis yang dinamis. Para peserta mendapatkan inspirasi dan pembelajaran dari pengalaman nyata yang dapat diterapkan dalam pekerjaan mereka. Seperti halnya yang disampaikan pak Dahlan Iskan, Jadilah orang baik yang memaksa orang lain ikut berbuat baik. 

5. Networking dan Kolaborasi: Acara ini menyediakan platform untuk berinteraksi dan berkolaborasi dengan auditor internal, profesional, dan praktisi bisnis lainnya. Peserta dapat memperluas jaringan mereka, berbagi pengetahuan, dan membangun kemitraan yang saling menguntungkan.

6. Wisuda: Konferensi ini juga menjadi ajang wisuda bagi auditor internal muda yang telah menyelesaikan pendidikan sertifikasi baik itu QIA, CPIA, QGIA dan QHIA yang kedepannya kita berharap dapat memberikan kontribusi signifikan dalam meningkatkan praktik audit internal dan pengendalian  di perusahaan. Wisudan diberikan kepada individu yang telah mencapai keunggulan dalam bidang pembelajaran sertifikasi audit dan telah menyelesaikan yudisium bagi para wisudawan.

7. Keseruan: Konferensi ini selain ajang-ajang di atas juga merupakan acara seru dan penuh dengan hiburan, dari eventnya yang super wah, lomba-lomba yang sangan banyak ada lomba camera 360 lomba selvie dan lomba-lomba dari masing-masing booth UMKM, konsumsi mewah dan doorprize diakhir acara yang tidak kalah menarik.

Acara Konferensi Auditor Internal 2023 di Hotel Tentrem Yogyakarta dengan tema "Building Resilience in Tuna World: Control Your Future or Someone Else Will" memberikan wawasan dan inspirasi kepada auditor internal untuk membangun ketahanan dan pengendalian dalam menghadapi perubahan dan risiko di dunia bisnis. Semoga acara ini memberikan dampak positif dan memberdayakan para peserta dalam menjalankan tugas mereka.

Terima kasih kepada semua peserta, pembicara, dan panitia yang telah berkontribusi dalam kesuksesan acara ini.

Untuk kegiatan saya kirimkan embede video yang dapat Bapak/Ibu tonton, selengkapnya.

Hari Pertama


Hari Kedua


Wednesday, September 15, 2021

Webinar Auditor Bersama YPIA Bulan September 2021

 

Ada acara menarik nih dari Yayasan Pendidikan Internal Audit dengan Judul/topik "Indonesia Tangguh, Indonesia Tumbuh : Kapan Indonesia Bebas Korupsi"  yang akan diselenggarakan pada hari Jum'at 24 September 2021 - jam 14.00 sd 17.00 WIB di Ruang Maya - aplikasi online meeting ZOOM.

Adapun Acara ini akan mengundang Narasumber berpengaruh dilingkup Nasional antara lain:

1. Sudirman Said (Pendiri Transparansi Internasional)

2. Chandra M. Hamzah (Pendiri Assegaf Hamzah and Partner)

3. Stevanus Alexander B.P. Sianturi CPA, CFE, CA (Fraud Investigation & Dispute Service Partner In Ernst & Young (EY Indonesia))

Acara ini akan dimoderatori oleh Bu Rita Berlis (Pendiri/Ketua Pusat Pengkajian Pengadaan Indonesia(2016-2021))

Yuk jangan sampai ketinggalan dan klik link pendaftaran berikut Link Pendaftaran