Monday, November 17, 2025

Dikti sebagai Sebuah Sistem dalam Pendidikan Tinggi Indonesia

Virtual Baground Pelatihan Pekerti


Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi (Dikti) merupakan salah satu elemen penting dalam penyelenggaraan pendidikan tinggi di Indonesia. Sebagaimana konsep “pendidikan sebagai sistem” yang dijelaskan dalam PPT, pendidikan terdiri dari berbagai komponen yang saling terhubung dan bekerja secara terstruktur untuk mencapai tujuan tertentu. Dikti berperan sebagai sistem yang mengoordinasikan seluruh proses pendidikan tinggi agar menghasilkan lulusan yang bermutu, berkarakter, dan mampu bersaing pada tingkat nasional maupun global.


Dikti sebagai Sistem: Struktur dan Keterkaitan Komponen


Dalam PPT dijelaskan bahwa sebuah sistem pendidikan terdiri dari input, proses, output, serta instrumental input, raw input, dan environmental input. Jika konsep tersebut diterapkan pada Dikti sebagai sistem, maka komponennya dapat dijelaskan sebagai berikut:


a. Input Sistem Dikti


Input adalah segala sesuatu yang masuk untuk menjalankan proses pendidikan.

Input pada sistem Dikti meliputi:


- Mahasiswa sebagai raw input

- Dosen, kurikulum, fasilitas, pendanaan sebagai instrumental input

- Kebijakan nasional, perkembangan teknologi, dan kebutuhan masyarakat sebagai environmental input


PPT menegaskan bahwa pendidikan merupakan proses kompleks yang membutuhkan pengenalan, pengkajian, dan pengembangan berbagai komponen untuk mencapai hasil optimal.


b. Proses dalam Sistem Dikti


Proses adalah inti yang menggerakkan sistem. Pada Dikti, proses tersebut meliputi:


- Penjaminan mutu internal (SPMI)

- Akreditasi eksternal (SPME)

- Pelaksanaan Tridharma Perguruan Tinggi

- Penguatan budaya ilmiah (scientific culture)

- Pengembangan talenta sains dan teknologi

- Penguatan riset dan inovasi

PPT menekankan pentingnya mekanisme kerja antarkomponen pendidikan agar menghasilkan output yang optimal.


c. Output Sistem Dikti


Output adalah hasil dari keseluruhan proses.

Pada sistem Dikti, outputnya adalah lulusan yang:

- kompeten,

- inovatif,

- berkarakter,

- responsif terhadap perubahan,

- serta menguasai computational thinking, creativity, critical thinking, communication, collaboration, dan compassion (6C).


Lulusan berkualitas ini adalah tujuan utama transformasi sistem pendidikan tinggi Indonesia.


Dikti dalam Suprasistem Pendidikan Nasional


Dikti tidak berdiri sendiri; ia merupakan subsistem dari Sistem Pendidikan Nasional Indonesia, yang dalam PPT disebut sebagai Supra Sistem Pendidikan Nasional. Dalam suprasistem tersebut, Dikti berfungsi sebagai pengarah pelaksanaan pendidikan tinggi agar sejalan dengan:

- tujuan nasional,

- perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi,

- tantangan strategis bangsa,

- kebutuhan sosial dan ekonomi.

Dengan demikian, Dikti adalah komponen penting yang menjamin pendidikan tinggi tetap berjalan efektif dan relevan.


Peran Dikti dalam Penguatan Mutu Pendidikan Tinggi


PPT memaparkan berbagai program prioritas Kemendiktisaintek Tahun 2025 yang menegaskan peran Dikti dalam pembangunan pendidikan tinggi, yaitu:

- Akses Dikti yang bermutu, relevan, dan berdampak

- Penguatan budaya ilmiah

- Pengembangan talenta sains dan teknologi

- Penyelesaian masalah sosial dan ekonomi nasional


Semua hal tersebut menunjukkan bahwa Dikti mengoperasikan sebuah sistem besar yang secara berkesinambungan memperbaiki kualitas perguruan tinggi.


Dikti dapat dipandang sebagai sebuah sistem besar yang mencakup input, proses, dan output yang saling terhubung untuk mencapai tujuan pendidikan tinggi yang bermutu. Dikti bekerja dalam suprasistem pendidikan nasional dan bertujuan menghasilkan lulusan yang adaptif, kreatif, berkarakter, serta mampu menjawab tantangan bangsa.


Dengan struktur yang terkoordinasi dan mekanisme yang jelas, Dikti bukan hanya lembaga pengelola pendidikan tinggi, tetapi sebuah sistem yang berfungsi menjaga kualitas dan keberlanjutan pendidikan tinggi Indonesia.

0 komentar:

Post a Comment